.....

Entah bagaimana Awal Perkenalan Kami. Akankah selamanya Semu? Bisakah Kita menghirup Udara yang sama, suatu saat nanti?

Mantan Terindah

"Mau dikatakan apalagi. Kita tak akan pernah Satu. Engkau di sana Aku di sini, meski Hatiku memilihmu."

Kayak Lirik Lagu, yak?? Emang iyaaak~

Tau kan? Lagunya Kahitna yang dinyanyiin ulang sama Mbak Raissa, Ngopi yuk!

Nih Lagu judulnya Mantan Terindah. Tapi ini bukan tentang Aku dan Mantan. Tapi tentang Aku dan Dia, yang tidak pernah saling mengungkap Perasaan, tidak pernah pacaran tapi pernah pada suatu Masa terpilih oleh Hati untuk Masa Depan, yang Akhirnya Sekarang Menghilang bagai tertelan.

Pernah ada Rasa Sahabat Sendiri tapi tidak terungkap sampai Detik ini lebih menggalaukan daripada Mantan yang Hubungannya Selesai Perasaannya juga Selesai, Gaes. Sungguh Kasih tak Sampai. (Duh, Salah Lagu kayaknya. 😂)

Bukan tanpa Sebab juga yes bahas ini Lagu. Tapi mau menjabarkan aja, Wahai Para Mantan. Kalau ada Mantan Lu nyanyi atau bikin status ini Lagu, jangan Baper. Ini lagu gak melulu soal mantan Pacar. Tapi bisa juga Mantan Gebetan. Mantan Cemceman. Mantan Teman. Mantannya Teman. Atau. Buat Temennya Mantan. 👻

Ngebis (lagi) sama Bapak.

Waktu tanya sama Bapak kapan terakhir naik bis bareng, Bapak jawabnya waktu Aku masih SD kelas 2. Berarti, sekitar Tahun 2002.

Wohooo akhirnya setelah 15 Tahun bisa ngebis berdua sama Bapak lagi~

"Lalu Apa Bedanya?"

"Apa yang berubah?"

Selain bertambah besarnya Badan ini dibanding waktu SD, ya~ 😁

Kalau dulu nih ya, Aku naik duluan didorong Bapak dari belakang biar cepet Naik ke atas Bisnya.

Iyesss, selain mabukan, mabukan ya, mabuk perjalanan nih bukan mabuk mabukan, Saya ini paling tidak Handal dalam hal naik Bis alias selalu tertinggal kalau naik paling akhir. Kalau ga tertingg ya kecetit itu Kaki. Ada aja lah Dramanya kalau sama Saya mah. 😰

Tapi Sekaraaang, ya Aku tetep dong Naik duluan. Kan takut ketinggalan. Hahaha 😁

Sekarang Aku yang narik Bapak dari Dalam, biar Bapak bisa berpijak dalam bis dg sempurnaaahhh. Gamau Bapak ketinggalan. Gamau Bapak Jatuh.

Dan kalau dulu Bapak jagain Aku tidur dalam Bis, sekarang Aku yang jagain Bapak tidur.

Tapi kayaknya, Bapak masih tetap ngerasa jalan sama Gadis Kecilnya.
Waktu Nyebrang tadi, Aku dituntun. 😂

Ya sebenernya, emang Dasarnya Aku juga takut Nyebrang kalau ga disebrangin atau ada barengnya. Okesip! Bapakku Peka. Cowok memang harus Peka, Pak! Ntaps!!

Padahal tadi udah macak ala ala jadi Anak Hebat gitu nuntun Bapaknya kayak di iklan-iklan. Weleh, Zonk. 😂😂😂

Intinya sih, Sukaaa Hari ini.

Bisa menghabiskan separuh waktu bareng Bapak.

Sehat terus, Pak. Aku Sayang Bapak. Suwayaaang!! ❤

-------------------------------------------------------------
DN 22012017

Pernahkah??

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Pernahkah Kalian berpikir?

"Apa yang akan terjadi?"

"Apa Dampak yang Saya Terima?"

Atau

"Apakah Anak, Pasangan, dan Orang Terdekat Saya juga merasakan Imbasnya??"

Ketika Saya tidak berpikir Matang sebelum bertindak Sesuatu??

Pernahkah Kalian Berpikiran seperti itu??

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Sadarkah Kalian jika Semua Perbuatan Tidak bertanggungjawab Kalian paling berimbas kepada Anak-Anak Kalian?

Kalian Cuek dengan Semua Perbuatan Kalian. Melakukan Kesalahan di sana sini. Tanpa mau Peduli apa yang terjadi setelahnya.

Baikkah?

Burukkah?

Ketika Dampak Buruk yang terjadi.

Imbas paling Besar adalah Pada Anak.

Ya.

Anak-anak.

Bagi Mereka yang sudah mempunyai Anak.

Apalagi jika Usia Mereka masih di bawah Umur.

Mereka yang jadi Korban Bully.
Mereka yang mendapat Tekanan Batin.
Mereka yang dipaksa untuk berpikir Dewasa sebelum Waktunya.

Kasihannya lagi, Mereka tidak bisa mengungkapkan itu Semua.

Mereka cuma membatin, hingga menggerogoti Daging Mereka.

Mereka hanya berpikir, hingga Prestasi di Sekolah Mereka menurun.

Mereka hanya bisa Diam, hingga menjadi Anak yang Emosional.

Mereka tidak mengerti.

Bagaimana Mereka harus mengungkapkan.

Mereka tidak mengerti.

Bagaimana Mereka bisa sampai seperti itu hanya karena Kesalahan Seseorang saja.

Memang berbeda dengan Orang Dewasa.

Yang sudah bisa untuk tidak peduli.

Yang sudah tau bagaimana caranya mengungkapkan sesuatu.

Yang sudah mengerti bagaimana menahan Emosi.

Tapi tetap saja itu merugikan.

Apalagi jika Orang Tua Kita yang menjadi Korban Keegoisan Kalian

Begitu pula dengan Pasangan Kalian.

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Pernahkah Kalian berpikir?

Bagaimana jika Pasangan Kalian lebih memilih meninggalkan Kalian karena sudah tidak mendapatkan kebahagiaan?

Lalu, pernahkah juga Kalian berpikir?

Bagaimana Perasaan Ibu? Ayah?

Ketika Usia Senja Mereka dihabiskan untuk memikirkan Keegoisan Kalian.

Seharusnya Kebahagiaan yang Kalian Persembahkan.

Bukan malah TEKANAN BATIN.

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Mungkin Kalian mudah mengatakan, "Saya tidak pernah menyuruh Kalian memikirkan Masalah Saya."

Tapi itulah Orang Tua.

Mereka slalu memikirkan apa yang terjadi pada Anak yang dibesarkan.

Memikirkan.

Membatin.

Hingga Kulit Keriput Mereka nampak Jelas semakin Keriput karena menyusutnya Daging.

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Saya di sini tidak mengajarkan Kebencian.

Saya hanya tidak Suka.

Sangat. Sangat. Tidak Suka.

Dengan Keegoisan seperti itu.

Saya berharap Jika Kalian bisa bertindak dengan berpikir terlebih Dahulu.

Dear, Orang-orang yang masih tidak Sadar atas Tindakan tidak Bertanggungjawab.

Bahagiakan Orang Terdekatmu, sebelum Semuanya Terlambat. Dan Kalian hanya bisa Menyesali berharap dapat memutar Waktu.



DN, 01122015

D'ACADEMY ASIA.

Di Salah Satu Televisi Swasta Indonesia lagi nayangin Acara Baru, nih. Nama Acaranya D'ACADEMY ASIA. Sebenernya bukan Baru sih. Soalnya Ini acara lanjutan dari Acara Sebelumnya. Ajang Pencarian Bakat yang sebelumnya Namanya DANGDUT ACADEMY atau D'ACADEMY. Tau kan? Minimal pernah denger deh.

Gak ada Perbedaan terlalu mencolok sih di antara keduanya. Sama-sama nyanyiin Lagu Dangdut. Hostnya Sama. Theme Songnya, Sama. Paling cuma Nambahin Kata Asia doang.

Nah, Bedanya apa?

Gini..

Bedanya..

Kalau D' Academy ini diikuti sama Orang-orang asli Indonesia. Dari Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,  Pulau Sulawesi, dan Jawa tentunya. Malah kemarin sempet ada yang dari Bima. Pokoknya dari Pribumi deh Pesertanya.

Nah, kalau D'Academy Asia ini, Pesertanya dari Negara-negara Tetangga. Karena ada Embel-embel Asia, Eyke awalnya mikir kalau Pesertanya dari Negara-negara di Asia. Ternyata cuma 4 Negara saja. Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura. Yaelah. Kasih Nama D'ACADEMY ASEAN aja kalau gini. Wong cuma dari Negara-negara di Asia Tenggara. Tapi ya gakpapa sih. Sama-sama Asianya. Cuma dari Wilayah Tenggara. Hehe..

Yaaa, Semoga saja ke depannya bisa diikuti Negara-negara Lainnya. Lebih banyak lagi. Aamiin dulu coba. Aaaa?? Aamiin~

Wajah Pesertanya, Gak terlalu Beda sama Orang Indonesia. Mirip-mirip. Mungkin karena Serumpun, ya..

Dan Wajah Jurinya Ganteng. Tuuuh yang dari Brunei. Eh bukan Juri, ding. Komentator.. Siapa ya Namanya. Adududuh. Sumpah, Ganteng!!

Sama adalagi nih. Perkiraan Eyke waktu itu juga Lagu dari Negara Masing-masing.

Ternyata, Lagu Indonesia yang dinyanyikan. Dangdut yang dari Indonesia. Kan gak asik. Harusnya Lagu dari Negara Masing-masing gitu..

Kan enak tuh. Ambil Contoh aja Malaysia. Lagunya Enak-enak gitu. Apalagi didangdutin.

Kalau gak percaya beli aja Albumnya Orkes Melayu Palapa, tuh. Yang Versi Lagu Malaysia. Enak!!

Mencari Sebaaab~ Serta Mencari Aaalasaaan~

Atau yang gini..

Rinduuu~ Uuu~ Uuu~ Uuu~ Rinduuu serinduuu rinduuunyaaa~

Udah, ah. Ketauan deh kan. Kalau Eyke Generasi 90-an. Iyeee. Tua maksudnya. Aaahahaha X))

Tapi karena Eyke Termasuk Manusia Pecinta Dangdut, Eyke menikmati banget, suka banget sama Acara ini. Ihihi..

Menunggu Waktu.

Lelah ini menghujam Pikiranku. Aku sudah tidak tahu apa yang harus Aku lakukan. Tidak ada seorangpun, yang mengerti. Semua berpikir tidak ada yang terjadi dalam Diriku. Seandainya Aku bilang, Semua pasti tidak mau mendengarkanku. Sempat berpikir, "Seburuk inikah Aku? Se-ti-dak-ber-gu-na-nya-kah Diriku ini? Semoga Kalian tidak pernah menyesali perbuatan Kalian ini ketika Tuhan mengabulkan Doaku untuk segera mengambilku saja."

Ada yang Aneh dengan Doaku? Ya. Memang itu Doaku saat ini. Aku tidak tau lagi harus meminta kepada Siapa. Hanya kepada-Nya Aku meminta. Meski Aku Sadar. Sebenernya tidak Pantas juga Aku meminta. Karena banyaknya Dosa yang berlumur. Aku Malu. Tapi Aku harus mengatakan. Aku harus meminta. Aku tahu betul, Tuhanku tidak pernah tidak mengabulkan Doa setiap Makhluk. Seburuk apapun Umat-Nya. Hanya menunggu Waktu saja.

Tutup Akun.

Tanggal 25 Mei Kemarin, Tepat Setahun Aku menutup Akun Facebookku.

Gak berasa deh.

Kadang Waktu itu terasa Cepet banget kalau gak dirasain, emang. Kayak baru Kemarin gitu. Eh ternyata udah Setahun aje.

Untuk Ukuran Seseorang yang Dulunya pernah menyandang Predikat sebagai Manusia yang gak bisa kalau Sedetik aja gak Buka Facebook, ini Lumayan loh. Bisa Betah.

Dulu Aku emang Maniak banget sama Facebook.

Setiap Hembusan Nafas kayaknya diiringi Update Status sama Ganti Profile Picture. Sehari bisa Berkali-kali.

Tapi karena ada Suatu Hal, yang bikin Hati ini ngerasa kalau Aku seharusnya emang gak boleh Facebookan lagi, Akhirnya Aku memutuskan untuk Meninggalkan Dunia Sosial Media khususnya Facebook ini.

Di Bulan Pertama sampai Bulan ke-empat kalau nggak salah, sama sekali gak Buka Facebook. Karena emang niat sendiri bukan karena Orang Lain, Semuanya berjalan Lancar.

Di Bulan ke-Lima, karena ada Suatu Hal yang memang Aku harus Buka Facebookku ini, sekalian emang pengen juga sik, mau gak mau Aku minta deh Sandinya sama Pacar.

Iye, Kata Sandiku dipegang Pacar, Rencananya sih biar gak onlen-onlen lagi. Tapi kayaknya hanya akan jadi Sebuah Rencana aja. Huwahahah :))

"Sayang. Minta Sandinya Pisbuk Akik, dong."
"Buat apa?"
"Buat Anu."
"Oh iya ini, ********"

Sandi sudah di Tangan!

Saatnya beraksi.

Dengan Perasaan Deg Deg Serrr,
Aku coba Login.
Masukin Email. Masukin Kata Sandi.

Klik Masuk!

TARRRAAAAA!!!

Terbukalah Tampilan Beranda.
Huwaaah~ *mata berkacakaca ala Komik*

Setelah Selesaiin Anu yang tadi, Aku mulai Tengok-tengok Beranda.

Banyak yang Berubah!!

Mulai dari Tampilan bawaan Facebooknya yang kayaknya agak ribet, sampai Tampilan Penghuninya. Iyeee, Temen-temen Facebook Eyke makin Cucok.

Abis ngeliat-liat bentar..

Gaktau kenapa ini Hati jadi pingin ikutan Update.

Pinginnya Hati Naik ke Pikiran!
Mikir kenapa gak Update Status aja ya.

Dan Apa yang dikatakan Hati sama Pikiran Turun deh ke Jempol Tangan Kanan-Kiri ku. Nulis deh.

Update Status. Klik Bagikan!

Muncul deh di Beranda paling Atas.

Satu Detik. Dua Detik.

Kenapa jadi gak enak ya ini Hati.
Pikiranku jadi kemana-mana.
Jadi enggak Nyamaaan.

Berasa Seluruh Penghuni Facebook memperhatikan Akoooh~

Status Temen-temen di Beranda Semuanya berubah jadi "Ngapain Kamu Update Status, MANTILI??" Sambil Ngetag Nama Aku gituuuwww di Akhir Statusnya.

Trus Semuanya Pasang Foto melotot sambil bawa Banner segede Gambreng bertuliskan PERGI DARI SINI!!

Akika jedong Takara :(((
(Baca: Aku jadi Takut)

Aku Nangis tersedu-sedu.
Aku Langsung Pergi ke Kamar Mandi!
Aku Nangis lagi di Pojokan.
Trus Nangis sampai Evenjet Sepenpold nyanyi Lagu Goyang Dombret.

Oke. Ini Deramah.

Tapi emang kayak gitu yang ada di Bayanganku.

Padahal Kenyataannya, ndak ada yang baca Statusku kayaknya.

Cuma Perasaannya aja. Gak Enak banget.

Aku Lupa, waktu itu Langsung Aku Logout apa Aku Hapus duluan ya?

Pokoknya abis Aku Logout, Aku langsung Kepikiran buat Hapus Akun aja.

Sekalian deh. Udah Bulat buat gak Facebookan lagi. Tapi dengan segala Pertimbangan, Akhirnya diputuskan kalau kayak di Awal aja deh. Tutup Akun aja. Kali aja Suatu Saat Butuh. Namanya Orang gaktau.
Langsung deh. Aku minta Tolong Pacar lagi buat Login dan Gantiin Sandi tanpa ngasih tau Aku lagi. Haha.. Dasar Wanita Labil :))

Sampai Saat ini, Aku gak kepikiran buat Buka Facebook itu..

Bukan karena Malu mau minta Sandi ke Pacar, sih. Emang udah niat aja, untuk Sementara ini gak pakai Facebook itu dulu.

Soalnya meski Aku gaktau Kata Sandinya apaan, Aku masih Pegang Emailnya. Gak Susah kalau cuma mau Masuk lagi mah. Tapi karena udah Yakin Gak pengen Facebookan, ya gak sampek gitu sih.

Emang apa-apa itu kudu dari Hati. Kalau udah dari Hati, Semua pasti Lancar deh Mulus kayak Pahanya Anak AKB48.

Ya Pokoknya gitu deh~ :))